Mihrab, Anjir 2025 - Dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik dosen serta memperkuat keterkaitan antara teori dan praktik pendidikan anak usia dini, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PS. PIAUD) Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura menyelenggarakan kegiatan Workshop Best Practice Metode dan Strategi Pembelajaran dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. Kegiatan ini dilaksanakan di RA Nahdlatussalam, Anjir, Kalimantan Tengah, pada Ahad, 18 Mei 2025, dengan menghadirkan narasumber ahli di bidang pendidikan anak usia dini, Arisna Wahyuni, M. Pd.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi PIAUD, Dr. Maulida Hayatina, M. Pd., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya implementasi strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, Dr. Maulida menyampaikan bahwa guru-guru PIAUD perlu memiliki pemahaman mendalam terkait metode pembelajaran yang aplikatif dan berbasis kebutuhan riil di lapangan. “Melalui kegiatan best practice seperti ini, kami ingin memastikan bahwa para dosen dan guru-guru tidak hanya memahami teori dalam konteks akademik, tetapi juga mampu menginternalisasikan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini di berbagai setting pendidikan,” ujar Dr. Maulida dalam pidato pembukaan.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dosen tetap PS. PIAUD Fakultas Tarbiyah dan guru-guru PAIUD dari RA Nahdlatussalam, yang hadir langsung di lokasi untuk menyaksikan dan mempelajari penerapan nyata berbagai metode pembelajaran yang digunakan. Keterlibatan aktif para dosen dan guru-guru dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kolektif dalam upaya penguatan kapasitas profesional mereka sebagai pendidik sekaligus pengembang kurikulum pendidikan anak usia dini.
Sebagai narasumber utama, Arisna Wahyuni, M. Pd., memaparkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang efektif dalam mendukung tumbuh kembang anak usia dini, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dan kontekstual dalam mendesain kegiatan pembelajaran di RA.
Dalam sesi materi, Arisna menjelaskan tentang penerapan metode bermain sambil belajar, storytelling interaktif, serta model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Selain itu, ia juga memberikan contoh konkret terkait strategi stimulasi perkembangan bahasa, motorik halus dan kasar, serta penguatan karakter anak melalui pendekatan berbasis nilai-nilai keislaman. “Setiap anak memiliki gaya belajar dan tahapan perkembangan yang unik. Oleh karena itu, guru di RA harus mampu mengadopsi berbagai strategi pembelajaran yang fleksibel, adaptif, dan berpusat pada anak. Penggunaan media pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan menarik sangat diperlukan agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna,” jelas Arisna.
Selain sesi paparan materi, kegiatan ini juga disertai dengan observasi langsung ke dalam kelas di RA Nahdlatussalam, di mana para dosen peserta workshop dapat melihat implementasi metode yang telah dipresentasikan. Kegiatan ini memungkinkan dosen untuk berdialog langsung dengan guru RA mengenai tantangan dan solusi praktis dalam pembelajaran di lapangan.
Salah satu peserta, Ibu Husnul Hatimah, M. Pd., dosen tetap PS. PIAUD, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa kegiatan best practice semacam ini sangat bermanfaat dalam memperkaya wawasan dosen mengenai realitas pembelajaran di lapangan. “Kami tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melihat langsung bagaimana metode itu diimplementasikan. Ini sangat membantu dalam pengembangan materi perkuliahan kami ke depan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Ketua Prodi berharap bahwa setelah kegiatan ini, para dosen dapat mengintegrasikan hasil best practice ini ke dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) serta memperkaya model pembelajaran di ruang kuliah.
Menutup kegiatan, Dr. Maulida Hayatina, M.Pd. mengajak seluruh dosen dan guru-guru untuk terus menjalin kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini di berbagai daerah sebagai upaya memperkuat kompetensi lulusan PIAUD Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura. “Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan secara berkelanjutan. Dengan demikian, lulusan PIAUD kita tidak hanya kuat secara teoritis, tetapi juga memiliki kecakapan praktis dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan mutu pendidikan anak usia dini di Indonesia,” pungkas Dr. Maulida.
Secara keseluruhan, kegiatan Best Practice Metode dan Strategi Pembelajaran di RA Nahdlatussalam ini menjadi langkah nyata PS. PIAUD Fakultas Tarbiyah dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan praktik lapangan, demi menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan pendidikan anak usia dini di era kontemporer.