Mihrab, Martapura 2025 - Dalam upaya memperluas wawasan akademik serta meningkatkan kualitas pembelajaran abad ke-21, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Darussalam Martapura menyelenggarakan International Seminar bertajuk “Advancing The Quality of 21st Century Learning”.
Kegiatan ilmiah berskala internasional ini digelar di Auditorium Kampus IAI Darussalam Martapura dan dihadiri oleh jajaran dosen tetap, mahasiswa lintas program studi, serta mahasiswa. Acara bergengsi ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAI Darussalam Martapura, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya transformasi pembelajaran di era globalisasi. “Perubahan paradigma pendidikan menuntut kita untuk adaptif, kreatif, dan inovatif. Melalui seminar ini, kita ingin mendorong sivitas akademika agar mampu merespons tantangan abad ke-21, baik dari aspek teknologi maupun literasi akademik global,” ungkap Rektor dalam pidato pembukaannya.
Artificial Intelligence (AI) dalam Dunia Pendidikan: Menjawab Tantangan Transformasi Digital Narasumber pertama, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc., beliau guru besar dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, hadir dengan materi yang sangat relevan dengan konteks revolusi industri 4.0 dan society 5.0, yaitu “Artificial Intelligence (AI) dalam Dunia Pendidikan: Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Abad ke-21”. Dalam paparannya, Prof. Sutarto Hadi menjelaskan bagaimana integrasi kecerdasan buatan dapat mengakselerasi proses belajar-mengajar di berbagai jenjang pendidikan. Ia menyoroti peran AI dalam personalisasi pembelajaran, pengembangan media interaktif, serta optimalisasi analisis data pendidikan. “AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan jika dimanfaatkan dengan tepat. Dunia pendidikan tinggi, termasuk di lingkungan IAI Darussalam Martapura, harus segera beradaptasi dengan perkembangan ini untuk meningkatkan daya saing global,” ujar Prof. Sutarto di hadapan peserta seminar.
Ia juga menampilkan beberapa studi kasus implementasi AI dalam pembelajaran di perguruan tinggi, mulai dari chatbot akademik, sistem rekomendasi pembelajaran adaptif, hingga penggunaan machine learning dalam penilaian kinerja mahasiswa.
Literasi Akademik Global: Menulis sebagai Identitas dan Peningkatan Kepercayaan Diri Akademik Sesi kedua diisi oleh M. Arinal Rahman, M.Ed., Ph.D. (Cand.), dari University of Szeged, Hungary. Dalam materi berjudul “Menulis sebagai Identitas: Membangun Kepercayaan Diri Akademik Dosen dan Mahasiswa Muslim di Era Global”, Arinal Rahman lewat Zoom mengajak seluruh peserta untuk membangun budaya menulis ilmiah yang kuat sebagai ciri khas akademisi muslim. Menurutnya, menulis bukan hanya sekadar kegiatan administratif, melainkan representasi identitas intelektual yang menjadi parameter kualitas dosen dan mahasiswa di mata dunia internasional.
Arinal juga menyoroti pentingnya publikasi di jurnal bereputasi sebagai langkah strategis meningkatkan citra akademik lembaga pendidikan tinggi Islam. “Menulis adalah proses konstruksi identitas akademik. Mahasiswa dan dosen di era global harus memiliki keberanian untuk berbicara melalui karya tulis ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tegas Arinal.
Ia turut berbagi pengalaman praktis dalam membangun portofolio publikasi internasional, mulai dari teknik memilih jurnal yang tepat, strategi penguatan argumen akademik, hingga manajemen literatur dan sitasi yang sesuai dengan standar global. Antusiasme Peserta dan Relevansi Tema Seminar Seminar internasional ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para peserta. Mahasiswa terlihat antusias mengajukan pertanyaan, mulai dari implementasi teknologi AI dalam kurikulum Pendidikan Islam hingga strategi membangun jaringan akademik global melalui publikasi ilmiah. Diva Hanifah, salah satu mahasiswa semester VI Program Studi PAI, menyatakan bahwa seminar ini sangat membuka wawasannya terhadap tantangan masa depan dunia pendidikan. “Selama ini, kami berpikir bahwa AI hanya relevan di bidang teknologi. Namun, ternyata AI juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan madrasah dan perguruan tinggi Islam,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Sahrahman, M. Pd., dosen Fakultas Tarbiyah, menambahkan bahwa materi tentang literasi akademik menjadi motivasi tersendiri bagi para dosen untuk lebih produktif menulis dan mempublikasikan karya ilmiah. “Kami merasa lebih percaya diri untuk mencoba submit ke jurnal internasional setelah mendapatkan strategi praktis dari narasumber,” katanya.
Menuju Transformasi Pendidikan Berkualitas Global Kegiatan seminar ini merupakan salah satu wujud komitmen Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura dalam mengintegrasikan teknologi digital dan penguatan kapasitas akademik dosen dan mahasiswa dalam satu visi besar: menciptakan lulusan yang kompetitif secara global namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai keislaman yaitu Ahli Sunah Waljamaah An Nahdiyah.
Dekan Fakultas Tarbiyah menegaskan bahwa seminar ini hanyalah awal dari rangkaian program peningkatan kualitas pendidikan di kampus kita. “Kita tidak boleh berhenti di sini. Transformasi pendidikan harus menjadi gerakan bersama. Mari kita wujudkan IAI Darussalam Martapura sebagai pusat pengembangan pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” pungkasnya.
Dengan suksesnya seminar internasional ini, diharapkan seluruh civitas akademika Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura semakin siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan globalisasi.