Raden, Martapura 2025 - Bertempat di Ruang Micro Teaching Fakultas Tarbiyah, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni I M. Miftah Arief, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Mihrab Afnanda, M. Pd., Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah yang juga menjabat sebagai Koordinator Akademik.
Acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa semester IV yang akan segera memasuki tahapan penentuan konsentrasi studi sebagai bagian dari proses akademik menuju semester lanjutan. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman yang utuh kepada mahasiswa mengenai pentingnya memilih konsentrasi yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan karier mereka.
Dalam sambutannya, Mihrab Afnanda, M. Pd. menekankan bahwa pemilihan konsentrasi bukan sekadar administratif, melainkan langkah strategis dalam membentuk identitas keilmuan mahasiswa. “Konsentrasi bukan hanya penjurusan, tapi ini adalah titik awal kalian untuk menekuni bidang yang ingin kalian dalami. Konsentrasi akan memengaruhi mata kuliah pilihan yang diambil, tugas akhir, dan bahkan peluang kerja di masa depan,” ujar Mihrab.
Sementara itu, Narasumber I: M. Miftah Arief, M. Pd. memaparkan secara rinci tentang beberapa pilihan konsentrasi yang tersedia di Program Studi PAI. Di antaranya adalah Konsentrasi Aqidah Akhlak, Konsentrasi Sejarah Kebudayaan Islam, Konsentrasi Fiqh dan Konsentrasi Al-Qur'an Hadist. Masing-masing konsentrasi memiliki karakteristik dan fokus keilmuan yang berbeda. “Misalnya, jika kalian ingin menjadi guru PAI yang unggul di mata pelajaran Fiqih, Konsentrasi Fiqh adalah pilihan yang tepat. Sementara jika kalian lebih tertarik pada Al-Qur'an Hadist, maka Konsentrasi Al-Quran Hadist lebih sesuai,” terang Miftah dalam pemaparannya.
Selain penjelasan dari narasumber, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab interaktif. Mahasiswa terlihat antusias mengajukan pertanyaan seputar teknis pengajuan konsentrasi, perbedaan kurikulum masing-masing konsentrasi, hingga peluang magang dan penelitian yang dapat diakses melalui jalur konsentrasi tertentu. Salah satu peserta, Subhan, mahasiswa semester IV, mengaku terbantu dengan kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa sebelumnya merasa bingung memilih konsentrasi yang sesuai, namun setelah mengikuti sosialisasi, ia mulai memiliki gambaran yang lebih jelas. “Saya awalnya ingin ambil Konsentrasi Aqidah Akhlak karena ingin jadi guru Aqidah Akhlak. Tapi setelah dijelaskan oleh narasumber, ternyata Konsentrasi Sejarah Kebudayan Islam juga menarik karena ada aspek Histriografi dan pengembangan sejarah yang bisa saya pelajari,” ujarnya.
Mahasiswa diminta untuk mempertimbangkan pilihan mereka secara matang dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik sebelum mengisi formulir pengajuan. Penutupan acara dilakukan dengan pengarahan terakhir dari Mihrab Afnanda, yang kembali mengingatkan mahasiswa agar serius dalam proses ini. “Ini adalah proses awal dari spesialisasi keilmuan kalian. Jangan memilih karena ikut-ikutan teman, tapi karena kalian tahu ke mana arah kalian melangkah,” pesannya.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan seluruh mahasiswa PAI semester IV memiliki pemahaman yang baik dan siap menentukan konsentrasi sesuai dengan potensi dan rencana pengembangan diri mereka ke depan.