Sayuda, Landasan Ulin 2023- Kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas, kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia dari tanggal 15 Mei sampai dengan 20 Mei 2023 yang bertempat di Balai Diklat Keagamaan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan ini bentuk dari keseriusan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk dapat merealisasikan dan mengimplementasikan kurikulum merdeka untuk lembaga sekolah Madrasah baik dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang berada dibawah naungan Kementrian Agama.
kegiatan kali ini bertujuan agar para lembaga pendidikan beserta jajarannya yang terpilih akan menjadi percontohan dan menularkan wabah kebaikan kepada lembaga-lembaga yang belum menerapkan kurikulum merdeka. Sedangkan perwakilan perguruan tinggi (dosen) mereka dibekali agar dipersandingkan dengan pegawai Kemenag Daerah untuk pendampingan atas implementasi kurikulum merdeka pada tiap lembaga yang sudah terpilih tersebut selama 6 bulan kedepan nanti terhitung kemungkinan sejak awal tahun ajaran nanti.
Selain itu, kegiatan ini dibagi menjadi beberapa angkatan, kali ini angkatan I dan II yang berorientasi Kalimantan Selatan dan Tengah berdasarkan pilihan oleh Kementerian Agama masing-masing wilayah provinsi dari berbagai elemen terutama bidang pendidikan.
Adapun yang berpartisipasi pada kegiatan ini diantaranya perwakilan dari Kalimantan Selatan terdiri dari Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara. sedangkan dari Kalimantan Tengah hanya satu yaitu Kabupaten Kapuas. adapun sumber daya manusia yang ikut dalam kegiatan ini terdiri dari satu orang pejabat Kemenag Daerah, Pengawas Pendidikan, Kepala Sekolah, dua orang Pendidik serta satu orang dosen dari berbagai kampus. Jadi kurang lebih perangkatan ada tiga puluh orang.
Adapun rentetan acara kali ini memperkenalkan kurikulum merdeka, cara mengimplementasikannya, dan konsep-konsep sampai pada praktek membuat dokumen-dokumen penting dalam kurikulum itu sendiri, setiap hari pelatihan setelah diberi materi selanjutnya langsung dipraktekkan.
kegiatan kali ini juga memberi aroma segar dan baru bagi Fakultas Tarbiyah, kami akan menjelaskan kepada para mahasiswa di PS. PAI, PS. PIAUD dan PS. PGMI tentang bagaimana implementasinya dan apa saja tujuan yang sudah diatur oleh Kementrian Agama Republik Indonesia. Intinya Ilmu-ilmu yang kami dapatkan dalam kegiatan ini, akan kami teruskan kembali ke mahasiswa dan dosen-dosen yang berada di lingkungan Fakultas Tarbiyah. Imbuh Bapak Arief.
Lebih lanjut Bapak Arief menjelaskan, kampus kita mendapat dua perwakilan yaitu Bapak Masruddin (angkatan I) dan Bapak M. Miftah Arief (angkatan II). Perlu diketahui setiap angkatan berbeda ruang pelatihan namun dengan konsep materi yang serupa. Untuk sementara dua dosen tetap ini menjadi perwakilan dari IAI Darussalam Martapura kedepannya nanti di bulan Juli akan ada lagi angkatan III dan IV yang insyaallah diwakili oleh dosen-dosen Fakultas Tarbiyah.
Sedangkan untuk kampus kita sendiri bapak Arief menegaskan bahwa apakah menerapkan Kurikulum Merdeka?, kita lihat saja nanti bagaimana? yang jelas terkait pelatihan ini lebih berorientasi pada lembaga pendidikan yang non perguruan tinggi.
Menghadiri kegiatan ini, tentu sangat berkesan karena menambah khazanah keilmuan tentang apa saja visi, misi, dan tujuan dari kurikulum merdeka ini sendiri dan selain ilmu yang luar biasa kami juga bertemu para dewan guru yang berpengalaman dalam bidangnya, para kepala sekolah dan pengawas yang luar biasa serta para pejabat terkait di lembaga pendidikan masing-masing daerah.
Kegiatan ini menghadirkan metode diskusi yang sangat aktif sehingga antar peserta lain saling mengambil ilmu dan berbagai pengalaman dan konsultasi terkait pendidikan terutama pembahasan materi kurikulum yang sudah dijalani dan yang akan diimplementasikan yaitu Kurikulum Merdeka.
Diantara tema-tema materi dalam pelatihan kali ini seputar (1) teori perubahan (theory of change); (2) desain pelatihan implementasi kurikulum merdeka berbasis komunitas; (3) implementasi perubahan paradigma pendidikan madrasah; (4) pendalaman materi: diskusi dan praktik pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen; dan masih banyak lagi yang lainnya.