MAHASISWA TARBIYAH HADIRI FESTIVAL SASTRA NASIONAL KOLABORASI WABUL SAWI DAN KEMENTERIAN KEBUDAYAAN RI

0


Hamim, Martapura 2025 - Pada hari Jumat, 26 September 2025, Ballroom Qin Hotel Banjarbaru menjadi saksi terselenggaranya acara bergengsi Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Sastra. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Wabul Sawi Festival dan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Acara yang dihadiri mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini, termasuk mahasiswa Tarbiyah IAI Darussalam Martapura, menghadirkan semangat baru dalam dunia literasi. Wabul Sawi Festival hadir dengan misi mendorong proses literasi, membuka ruang gagasan dan kreativitas, serta mendayakan sinergi kerelawanan agar lebih peka terhadap permasalahan sipil, khususnya isu-isu lingkungan dan sosial di Kalimantan Selatan.

Selain itu, festival ini juga berusaha menjawab tantangan yang dihadapi Banjarbaru sebagai ibu kota Kalimantan Selatan yang terus berkembang. Kota yang dikenal plural ini memerlukan ruang-ruang diskusi serta ekspresi yang mampu merawat kemajemukan masyarakatnya.


Tahun ini, Wabul Sawi Festival menghadirkan program MTN bidang sastra sebagai wadah untuk menjaring, mengembangkan, dan mempromosikan talenta sastra Indonesia secara terstruktur dan berkelanjutan. Melalui program ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman dalam menulis dan berkarya sastra, tetapi juga dihubungkan dengan berbagai peluang pengembangan kapasitas, baik di tingkat nasional maupun global.

Bagi mahasiswa Tarbiyah IAI Darussalam Martapura, kesempatan ini menjadi pengalaman berharga. Ahmad Bima Maulana, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), mengungkapkan antusiasmenya. “Acara ini sangat membuka wawasan saya. Sastra ternyata bukan hanya soal tulisan indah, tapi juga bisa menjadi sarana untuk menyampaikan kritik sosial dan peduli pada lingkungan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Subhan Arsyadi, mahasiswa Prodi PAI lainnya. Menurutnya, acara ini memberikan motivasi untuk lebih aktif dalam literasi. “Saya merasa terinspirasi untuk terus menulis. Lewat sastra, kita bisa ikut serta menyuarakan gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi persoalan di Kalimantan Selatan,” katanya.

Bagi mahasiswa Tarbiyah sendiri, keikutsertaan dalam program ini berdampak positif dalam membentuk keterampilan literasi, memperluas wawasan intelektual, serta menumbuhkan kepekaan sosial. Selain menambah kompetensi akademik, mereka juga semakin percaya diri untuk berkontribusi melalui karya sastra dalam menyikapi isu-isu masyarakat, khususnya di Kalimantan Selatan.



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)