Ketua pelaksana seminar, Ria Maulida Putri, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan tersebut. Ia mengakui bahwa terdapat sejumlah tantangan menjelang pelaksanaan, namun semuanya terbayar dengan antusias dan kebahagiaan para peserta. “Semoga materi yang disampaikan hari ini dapat lebih didalami dan ke depannya bisa dilanjutkan dengan pelatihan praktik agar mahasiswa benar-benar mampu menerapkan pengetahuan tentang AI secara optimal,” tuturnya.
Salah satu peserta seminar, Muhammad Nurhapi Sairazi, mengungkapkan kesan mendalam terhadap materi yang disampaikan. Ia menilai seminar tersebut tidak hanya menarik, tetapi juga membuka pola pikirnya tentang AI. “Yang paling berkesan bagi saya adalah pesan agar tidak ‘mentuhankan’ AI dan pentingnya rajin membaca supaya keilmuan kita tetap seimbang dengan teknologi,” ungkapnya. Ia juga menyoroti pentingnya verifikasi informasi yang dihasilkan AI serta berharap ke depan diadakan pelatihan lanjutan agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara bijak dan tidak bergantung sepenuhnya pada AI.
Seminar ini dinilai relevan dengan visi Fakultas Tarbiyah dalam mencetak calon pendidik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Pemahaman tentang AI menjadi bekal penting bagi mahasiswa PGMI dan prodi kependidikan lainnya untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif, kritis, dan berlandaskan nilai etika, sehingga mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital.
.jpeg)