KOLABORASI LAZISNU, FAKULTAS TARBIYAH DAN PC ISNU KAB. BANJAR SALURKAN ZAKAT BUKTI MENGABDI PADA PENDIDIKAN DAN KAUM DHUAFA

0


Kolaborasi LAZISNU Kab. Banjar, Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura, dan PC ISNU Kab. Banjar Salurkan Zakat Kepada Sarjana Kurang Mampu: Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Dunia Pendidikan dan Kaum Dhuafa

Raden, Martapura 2025 - Dalam upaya mewujudkan keadilan sosial dan kepedulian terhadap dunia pendidikan, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Banjar mengajak Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura dan Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Banjar dalam kegiatan penyaluran zakat kepada para sarjana yang tergolong kurang mampu. 

pertemuan ini berlangsung khidmat di gedung NU Kab. Banjar pada Sabtu, 19 April 2025. Penyaluran zakat ini difokuskan kepada para sarjana lulusan perguruan tinggi Islam yang telah mengabdikan diri di dunia pendidikan, seperti guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta fakir miskin dari kalangan berpendidikan yang masih berjuang dalam kesulitan ekonomi. Total penerima manfaat mencapai 10 orang, yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Banjar. 

Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara lembaga pendidikan tinggi, organisasi profesi, dan lembaga zakat dalam menghadirkan solusi konkret terhadap persoalan sosial dan ekonomi yang masih dihadapi banyak kalangan terdidik namun belum sejahtera. Sarjana Kurang Mampu Masih Banyak yang Terpinggirkan sebagaimana yang di ungkapkan Bapak Mihrab A., M.Pd., selaku Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura sekaligus Ketua PC ISNU Kabupaten Banjar, menekankan pentingnya perhatian terhadap para sarjana yang telah mengabdikan diri namun belum mendapatkan kesejahteraan yang layak. “Kita tidak bisa menutup mata bahwa di tengah-tengah kita masih banyak sarjana, terutama yang berprofesi sebagai guru honorer, yang hidup dalam keterbatasan. Mereka telah menyelesaikan pendidikan tinggi, tetapi karena kondisi ekonomi, keterbatasan lapangan kerja, dan belum adanya kesempatan mengabdi di lembaga formal yang layak, mereka terpinggirkan secara ekonomi,” ujarnya. 


Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk tanggung jawab moral lembaga pendidikan dan organisasi profesi terhadap alumni dan masyarakat luas. “Kami dari Fakultas Tarbiyah dan PC ISNU berkomitmen agar kegiatan semacam ini tidak berhenti di sini saja. Kami ingin menjadikannya sebagai gerakan berkelanjutan. Sarjana miskin bukanlah hal yang seharusnya kita anggap biasa. Mereka adalah aset umat yang perlu kita dukung dan bangkitkan,” tegasnya. 

Dana Zakat Disalurkan Secara Tepat Sasaran Kegiatan penyaluran zakat ini merupakan bagian dari program rutin LAZISNU Kabupaten Banjar dalam menyalurkan dana zakat yang telah dihimpun dari para muzakki (pemberi zakat). Dalam penyalurannya, LAZISNU bekerja sama dengan PC ISNU dan Fakultas Tarbiyah untuk melakukan pendataan dan verifikasi mustahik (penerima zakat). 

Bapak Rusdiannor, S.Pd., selaku Ketua LAZISNU Kabupaten Banjar, menyampaikan bahwa pihaknya sangat selektif dalam menentukan siapa saja yang layak menerima zakat. “Kami tidak asal salur. Kami bekerja sama dengan Fakultas Tarbiyah dan ISNU untuk melakukan asesmen dan seleksi agar zakat benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. Fokus kami kali ini adalah sarjana yang menjadi guru honorer di MI dan PAUD yang penghasilannya sangat terbatas,” ujar Rusdiannor. Ia menambahkan, “Banyak dari mereka yang hanya menerima honor di bawah satu juta rupiah per bulan. Sementara mereka juga harus menafkahi keluarga. Bahkan ada yang menjadi tulang punggung orang tuanya. Ini sungguh memprihatinkan.” Rusdiannor berharap kegiatan ini bisa memberikan semangat dan motivasi kepada para penerima untuk terus berjuang dalam mendidik generasi bangsa, meski dalam keterbatasan. 


Wujud Kolaborasi Sosial-Keagamaan yang Berdaya Guna Dalam kesempatan yang sama, Bapak Hamdani, S.Pd., selaku Wakil Ketua LAZISNU Kabupaten Banjar, menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, organisasi profesi, dan lembaga zakat dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan struktural. “Kegiatan hari ini adalah contoh nyata bahwa kolaborasi itu penting. Tidak bisa hanya satu pihak yang bergerak. Lembaga zakat butuh informasi dari kampus dan organisasi profesi. Kampus juga butuh mitra yang bisa mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan di luar dinding akademik. Inilah bentuk sinergi yang kami harapkan terus berlanjut,” ujar Hamdani. Ia juga menegaskan bahwa zakat yang dikelola secara amanah dan profesional bisa menjadi instrumen transformasi sosial. “Zakat bukan hanya tentang berbagi. Zakat adalah kekuatan umat untuk mengangkat sesama. Bila dikelola secara profesional dan tepat sasaran, zakat bisa mengubah nasib seseorang dari mustahik menjadi muzakki,” tambahnya. 


Haru dan rasa syukur oleh bapak Eed Syaroni, seorang guru MI dari Kecamatan Bincau, berharap agar kegiatan semacam ini terus dilanjutkan dapat menjadi agenda rutin tahunan, bahkan bisa diperluas jangkauannya ke wilayah-wilayah lain di Kabupaten Banjar yang masih banyak dihuni oleh guru dan sarjana kurang mampu. “Kami punya cita-cita untuk membentuk program pemberdayaan mustahik berbasis profesi. Jadi tidak hanya diberi, tapi juga diberdayakan. Misalnya, pelatihan untuk guru honorer, akses beasiswa lanjutan, atau pembinaan ekonomi mandiri,” tutur Mihrab dalam wawancara penutup. 

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, masyarakat Kabupaten Banjar kembali diingatkan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian adalah bagian dari nilai-nilai Islam yang tidak lekang oleh waktu. Zakat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga jembatan antara yang mampu dan yang membutuhkan, antara ilmu dan amal, antara kemapanan dan perjuangan. Semoga sinergi antara LAZISNU, Fakultas Tarbiyah IAI Darussalam Martapura, dan PC ISNU Kabupaten Banjar ini menjadi langkah awal dari gerakan besar untuk membangun masyarakat yang lebih adil, berpendidikan, dan sejahtera.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)